Ayah dan anak tewas di tempat dalam kecelakaan di Jalan Soekarno Hatta Palembang, tak jauh dari gedung PDAM Tirta Musi, Sabtu (16/4/2022). Padahal mereka berniat membeli baju Lebaran. Danu (42) adik ipar korban mengatakan, kakak iparnya tersebut sedang berboncengan sepeda motor bersama istri dan anak semata wayang mereka saat kecelakaan itu terjadi.
"Tidak tahu persis mau beli dimana, tapi memang katanya begitu. Mau beli baju buat lebaran nanti," ujarnya saat ditemui di depan Kamar Jenazah RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang. Danu mengungkapkan, kakak iparnya tersebut bernama Yusri (53) dan anaknya, Zahwan yang masih berusia 7 tahun, warga Tanjung Barangan Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang. Sedangkan istri Yusri yang biasa Danu panggil dengan sebutan Makcik, berhasil selamat namun mengalami luka termasuk di bagian kepala.
"Sekarang lagi di rontgen, itu saran dari dokter," ucapnya. Meski berhasil selamat, nyatanya kecelakaan itu membuat luka mendalam bagi istri sekaligus ibu korban. Akan tetapi, keluarga sudah berusaha menguatkan dan selanjutnya akan mengurus proses pemakaman ayah dan anak tersebut.
"Rencananya akan kami makamkan di Tangga Buntung, tempat keluarga almarhum," ucapnya. Informasi dihimpun, kecelakaan menewaskan ayah dan anak pengendara sepeda motor saat keduanya melintas di Jalan Soekarno Hatta Palembang tak jauh dari gedung PDAM Tirta Musi, Sabtu (16/4/2022). Korban sedang berbonceng tiga yakni ayah, ibu dan anak saat melintas di lokasi kejadian.
Sang ibu berhasil selamat sedangkan suami dan anaknya dikabarkan tewas di tempat. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui identitas korban maupun kronologi kecelakaan ini. Hanya saja diketahui, korban mengendarai sepeda motor jenis vario hitam bernomor polisi BG 5138 ACF.
"Sudah dibawa ke rumah sakit," kata petugas tersebut. Dari pantauan di lapangan, aparat kepolisian sudah melakukan olah TKP awal di lokasi kecelakaan. Seperti diketahui, sepanjang jalan Soekarno Hatta saat ini sedang dalam masa perbaikan.
Serpihanan batu koral untuk mengecor jalan yang berserakan, belum lagi struktur jalan yang tidak rata membuat pengendara harus ekstra hati hati saat melintas disini. Apalagi disisi kiri maupun kanan jalan ini juga tidak ada pembatas sehingga memang sangat rawan terjadi kecelakaan. Selain itu juga diberlakukan pengalihan arus dengan hanya menggunakan satu jalur yang dapat dilalui pengendara.
Hal ini membuat kendaraan pribadi maupun angkutan berat harus berbagi di satu ruas jalan sama dengan jarak yang dekat untuk bisa melintas. Tak heran, kemacetan panjang sudah jadi pemandangan yang dianggap bisa oleh masyarakat saat melintas di kawasan ini.