Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy mengumumkan kasus pertama Covid 19 varian Omicron di Sumsel. Menurut Lesty, omicorn tidak lebih ganas hanya lebih cepat menular. Untuk penetapan vairan Omicron ini memang cukup lama karena butuh pemeriksaan lebih lanjut.
"Setidaknya butuh waktu lebih dari dua minggu sampai ada hasilnya dari pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) dari pusat. Dan untuk yang di Sumsel baru kemarin diinfokan," katanya. Menurut Lesty, untuk hasil pemeriksaan itu varian Omicron atau bukan, bukan lah hal utama melainkan yang terpenting adalah periksa PCR. "Kalau positif ditindaklanjuti atau antigen, dan kalau memang positif Covid 19 diisolasi," kata dia.
Lesty meminta masyarakat untuk tidak mempermasalahkan omicron atau bukan, yang penting tetap disiplin Protokol Kesehatan (Prokes). Karena omicron juga Covid 19, hanya saja lebih cepat penularannya. "Yang penting Prokes harus diterapkan dengan disiplin, karena memang saat ini sedang terjadi peningkatan kasus Covid 19. Untuk itu diimbau disiplin Prokes, jangan kendor," pesannya.
Lesty menekankan, yang perlu diperhatikan bahwa memang sedang ada penambahan kasus Covid 19, tapi Prokes terlihat mulai kendor padahal Prokes harus tetap dijalankan dengan disiplin. "Karena omicron juga Covid 19, hanya beda varian, tidak lebih ganas hanya lebih cepat menular. Sedangkan untuk penetapn Omicron nya butuh waktu lama, setidaknya butuh waktu dua minggu dan itu rata rata yang terpapar sudah sembuh," katanya. Diketahui Kasus Covid 19 di Sumatera Selatan (Sumsel) mulai meningkat.
Pada hari Kamis (3/2/2022) terjadi penambahan 112 kasus, dan pada Jumat (4/2/2022) terjadi penambahan 116 kasus.